BIOLOGI
ARTIKEL BIOLOGI TENTANG PENYAKIT YANG
TERJADI PADA
GINJAL
NAMA : BUDI ARIYANTO
“SEBELAS IPS 2”
Akibat
Penyakit Ginjal
Ginjal bertugas menyaring zat-zat buangan yang dibawa darah agar tetap
bersih dan membuang sampah metabolik tersebut agar sel-sel tubuh tidak menjadi
loyo akibat keracunan. Zat-zat tersebut berasal darai proses normal pengolahan
makanan yang dikonsumsi dan dari pemecahan jaringan otot setelah melakukan
suatu kegiatan fisik. Tubuh akan memakai makanan sebagai energi dan perbaikan
jaringan sel tubuh. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan tersebut
sesuai dengan keperluan untuk mendukung kegiatan, sisanya akan dikirim ke dalam
darah untuk kemudian di saring di ginjal.
Bersamaan bertambahnya usia,
fungsi ginjal juga akan menurun. Setelah umur 40 tahun, kita mulai kehilangan
beberapa nefron yaitu saringan penting di dalam ginjal. setiap dekade pertambahan
umur, fungsi ginjal menurun sekitar 10 ml/menit/1,73 m2. Dengan perhitungan
standar laju filtrasi glomerulus/LFG (Glomurelar Filtration Rate/GTR) normla
sekitar 100 ml/menit/1,73 m2, penurunan tersebut adalah sama dengan 10 % dari
kemampuan normal fungsi ginjal.
Selain proses penuaan, terjadi
pula penurunan fungsi ginjal karena gangguan penyakit, kecelakaan, keracunan,
ataupun luka sekitar 20 % yang lebih banyak berpengaruh sehingga bisa terjadi
kerusakan ginjal yang berat adalah infeksi ginjal, batu ginjal dan penyakit
kronis lainnya yang diakibatkan oleh ginjal yang terganggu.
Ginjal mempunyai beberapa fungsi
antara lain :
- Sebagai organ untuk pembentuk
urine
- Pembuangan sampah hasil
metabolisme tubuh
- Mempertahankan zat essensial
serta mengatur keseimbangan carian dan elektrolit
Ginjal bekerja sebagai organ yang
membuang cairan dari dalam tubuh dan menyaring zat yang masih diperlukan oleh
tubuh yang berasal dari plasma. Proses penyaringan ini terjadi di
glomerulus yang menghasilkan fitrat. Fitrat ini berasal dari darah yang tidak
mengandung sel darah dan protein dengan berat molekul (BM) > 60.000 Dalton.
Jumlah fitrat yang dihasikkan adalah 125 mL/menit berarti 180 L/hari yang
disebut sebagai “glomerular filtration rate” (GFR) sehingga bila fungsi
filtarasi ginjal kurang sempurna maka cairan dan zat tertentu akan terkumpul di
dalam tubuh seperti urea dan kreatinin yang akan membahayakan pasien.
Untuk menilai fungsi ginjal
diperlukan pemeriksaan urien terutama pH, berat jenis dan albumin. Fitrat glomerulus
akan mengalami reabsorpsi air pada tubulus proksimal dan disatal secaa aktif,
sehingga filtrat glomerulus menjadi lebih pekat. Selain itu air akan mengalami
reabsorpsi pasif yang diperngaruhi oleh antidiuretic hormone (ADH).
Sebagaimana disebut diatas ginjal
mempunyai fungi filtasi, reabsorpsi dan aeksresi. Unutk menguji faal reabsorpsi
dapat dipakai penguluran berat jenis urine. Umumnya berat jenis filtrat
glomerulus berkisar 1010, sehingga berat jenis urin yang menetap < 1010
sepanjang hari dapat berupa kelainan fungsi ginjal. Tapi pemeriksaan berat
jenis urine ini berubah dari waktu ke waktu dan sangat dipengaruhi oleh :
- Jumlah cairan yang diminum
- Banyaknya keringat
- Kemampuan ginjal untuk
mereabsorpsi cairan pada tubuli ginjal
Penyakit ginjal secara klinis
memiliki manifestasinya sendiri di dalam sindrom yang sudah didefinisikan
dengan cukup baik. Sindrom tersebut diantaranya adalah :
1. Sindrom nefritis akut terlihat
pada beberapa penyakit glomerulus tertentu misalnya glomerulonefritis pasca
infeksi streptokokus. Sindrom ini ditandai oleh onset kuat hematuria yang
terlihat secara makroskopik, proteinuria yang ringan hingga sedang dan
hipertensi.
2. Sindrom nefrotik ditandai oleh
protenuria berat (> 3,5 gm/hari), hipoalbuminemia, edema berat,
hiperlipidemia dan lipiduria.
3. Hematuria atau proteinuria
asimtomatik biasanya merupakan manifestasi kelainan glomerulus yang ringan.
4. Gagal ginjal akut didominasi
oleh onset akut azotemia dengan oliguria atau anuari yyang terjadi karena
cedera berat pada salah satu komponen ini : glomerulus, tubulus, interstisium
atau pembuluh darah.
5. Defek tubulus ginjal
didominasi oleh poliuria, nokturia dan gangguan elektrolit misalnya asidosis
metabolik. Defek ini terlihat pada penyakit didapat atau gentik yang mengenai
tubulus dan atau interstisium.
6. Infeksi saluran kemih mengenai
ginjal (pielonefritis) atau kandung kemih (sistitis) dengan bakteriuria dan
piuria.
7. Nefrolitasis memiliki
manifestasi klinis berupa kolik ginjal, hematuria dan pembentukan batu yang
rekuren.
8.Pyelonephritis Infeksi dan peradangan jaringan ginjal dan
renal pelvis (ruang yang terbentuk dari perluasan ujung atas ureter tubulus
yang menyalurkan urin ke kandung kemih). Infeksi ini biasanya disebabkan karena
bakteri. Kelainan ginjal yang paling sering terjadi, pyelonephritis dapat
menjadi kronis dan akut.Pyelonephritis yang sudah akut biasanya menyerang satu
daerah pada ginjal, dan tidak menyerang bagian yang lain. Pada banyak kasus,
pyelonephritis dapat berkembang tanpa adanya penyebab yang jelas. Gangguan pada
aliran darah atau urin, dapat membuat ginjal lebih mudah terserang infeksi, dan
penumpukan kotoran pada ujung urethra juga diperkirakan meningkatkan kasus
penyakit pada bayi (urethra merupakan saluran urin dari kandung kemih keluar).
Wanita dapat mengalami cedera saluran kencing pada saat berhubungan atau
kehamilan, dan kateterisasi (pengeluaran urin secara mekanik) dapat menyebabkan
infeksi.
8.Glomerulonephritis, penyakit ginjal lain yang sering
terjadi, ditandai dengan peradangan sebagian glomeruli ginjal. Kondisi ini
dapat terjadi ketika sistem imun tubuh lumpuh. Antibodi dan zat-zat lainnya
membentuk partikel dalam aliran darah yang terjebak dalam glomeruli. Hal ini
menyebabkan peradangan dan membuat glomeruli tidak dapat bekerja dengan baik.
Gejala dari penyakit ini bisa termasuk darah dalam urin, pembengkakan jaringan
tubuh, dan adanya protein dalam urin, dalam hasil tes laboratorium.
Glomerulonephritis bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Jika pengobatan
diperlukan, dapat dilakukan diet khusus, obat-obatan pencegah kekebalan
(immunosuppressant), atau plasmapheresis (pemisahan plasma dari darah), suatu
prosedur untuk membuang bagian darah yang mengandung
antibodi.Glomerulonephritis merupakan kelainan yang dikenal dengan nephritis,
atau penyakit Bright. Bagian utama yang terserang penyakit ini adalah pembuluh
darah dalam bongkah glumerular.
Berikut
ini ciri-ciri penyakit ginjal, diantaranya adalah :
1. Sering mengalami masalah
anemia
2. Saat di cek ternyata kadar
Hemoglobin (Hb) rendah
3. Tubuh terasa mudah lelah
4. Sering merasa sakit dan kram
5. Penurunan nafsu makan
6. Susah tidur atau insomnia
7. Wajah dan kaki terlihat
bengkak
8. Mata terlihat cekung dan mulut
terasa kering seperti kekurangan lendir atau cairan dalam mulut
Jika anda mengalami gejala atau
ciri diatas sebaiknya lakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah anda
terserang penyakit ginjal atau tidak dengan melakukan pengecekan tes urine dan
kreatinin, untuk memastikan seberapa berat penyakit ginjal yang menyerang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar