1.Pyelonephritis
Infeksi dan peradangan jaringan
ginjal dan renal pelvis (ruang yang terbentuk dari perluasan ujung atas ureter
tubulus yang menyalurkan urin ke kandung kemih). Infeksi ini biasanya
disebabkan karena bakteri. Kelainan ginjal yang paling sering terjadi,
pyelonephritis dapat menjadi kronis dan akut.
Pyelonephritis yang sudah akut
biasanya menyerang satu daerah pada ginjal, dan tidak menyerang bagian yang
lain. Pada banyak kasus, pyelonephritis dapat berkembang tanpa adanya penyebab
yang jelas. Gangguan pada aliran darah atau urin, dapat membuat ginjal lebih
mudah terserang infeksi, dan penumpukan kotoran pada ujung urethra juga
diperkirakan meningkatkan kasus penyakit pada bayi (urethra merupakan saluran
urin dari kandung kemih keluar). Wanita dapat mengalami cedera saluran kencing
pada saat berhubungan atau kehamilan, dan kateterisasi (pengeluaran urin secara
mekanik) dapat menyebabkan infeksi.
2. Glomerulonephritis
Glomerulonephritis, penyakit
ginjal lain yang sering terjadi, ditandai dengan peradangan sebagian glomeruli
ginjal. Kondisi ini dapat terjadi ketika sistem imun tubuh lumpuh. Antibodi dan
zat-zat lainnya membentuk partikel dalam aliran darah yang terjebak dalam
glomeruli. Hal ini menyebabkan peradangan dan membuat glomeruli tidak dapat
bekerja dengan baik. Gejala dari penyakit ini bisa termasuk darah dalam urin,
pembengkakan jaringan tubuh, dan adanya protein dalam urin, dalam hasil tes
laboratorium. Glomerulonephritis bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Jika
pengobatan diperlukan, dapat dilakukan diet khusus, obat-obatan pencegah
kekebalan (immunosuppressant), atau plasmapheresis (pemisahan plasma dari
darah), suatu prosedur untuk membuang bagian darah yang mengandung antibodi.
Glomerulonephritis merupakan
kelainan yang dikenal dengan nephritis, atau penyakit Bright. Bagian utama yang
terserang penyakit ini adalah pembuluh darah dalam bongkah glumerular. Imbuhan
"-itis" menandakan luka peradangan, dan glomerulonephritis memang
berhubungan dengan infeksi, dalam arti kata sempit, penyakit ini menyerang
setelah adanya infeksi bakteri streptococcal dan kemudian semakin berat karena
berbagai macam infeksi lainnya. Namun demikian, terdapat bukti yang meyakinkan
bahwa glomerulonephritis bukan merupakan penyakit yang menyerang ginjal secara
langsung karena satu penyebab infeksi. Penyakit ini lebih kepada kelainan
sistem kekebalan tubuh, dimana pembentukan antibodi sebagai respon dari adanya
protein asing (antigen) ditempat lain dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan
terbentuknya antigen-antibodi kompleks yang tersangkut dalam bongkah glomerular
atau pada sedikit kasus, antigen ini menumpuk pada dinding kapiler glomerular.
Pada tiap kasus, antibodi atau antigen-antibodi kompleks mencapai ginjal
melalui sirkulasi, dan mekanisme ini disebut sebagai penyakit sirkulasi
kompleks.
3. Batu Ginjal
Disebut juga Renal Calculus,
plural Renal Calculi, terkumpulnya mineral dan benda organik yang terbentuk
dalam ginjal. Ada batu yang menjadi demikian besar yang melumpuhkan fungsi
ginjal. Urin mengandung banyak garam dalam bentuk larutan dan jika konsentrasi
garam mineral menjadi berlebih, kelebihan garam ini mengendap menjadi partikel
padat disebut batu ginjal. Batu ginjal diklasifikasikan sebagai primer jika
batu tersebut terbentuk tanpa ada sebab yang jelas seperti infeksi atau
penyumbatan. Diklasifikasikan sekunder jika berkembang setelah adanya infeksi
ginjal atau kelainan.
Beberapa keadaan memperbesar
peluang terbentuknya batu ginjal. Baik itu berkurangnya volume cairan atau
bertumpuknya mineral cukup membuat terganggunya keseimbangan yang sempurna
antara cairan dan larutan yang ada dalam ginjal. Ketika batu mulai berkembang,
biasanya ia akan terus tumbuh. Sebuah nukleus dari endapan garam urin bisa
merupakan kumpulan bakteri, jaringan yang rusak, sel mati, atau keping darah
kecil. Mineral menarik partikel dari luar dan membungkusnya. Pada saat batu
bertambah besar, bagian permukaan dapat menjadi tempat bagi mineral lain dan
kemudian bertambah besar.
Batu ginjal yang lebih kecil
dapat keluar dari badan dengan sendirinya meski akan menimbulkan rasa sakit.
Batu yang lebih besar memerlukan pembedahan, atau dapat dipecah menjadi
bagian-bagian kecil dengan gelombang suara dalam prosedur yang disebut
ultrasonic lithotripsy.
4. Gagal Ginjal
Disebut juga Renal Failure,
hilangnya sebagian atau keseluruhan fungsi ginjal. Gagal ginjal digolongkan
menjadi akut (ketika serangannya tiba-tiba) atau kronis. Gagal ginjal akut
berakibat pada berkurangnya volume urin, kadar zat-zat bernitrogen, potasium,
sulfat, dan fosfat diatas normal dalam darah, dan rendahnya kadar sodium,
kalsium, dan karbon dioksida darah yang juga jauh dibawah normal. Biasanya
orang yang terkena ini sembuh dalam enam minggu atau kurang.
Sebab dari gagal ginjal ini
antara lain karena rusaknya tubulus didalam ginjal oleh obat-obatan atau
larutan organik seperti karbon tetraklorida, aseton, dan etilen glikol,
bersinggungan dengan senyawa logam seperti merkuri, timah, dan uranium. Gagal
ginjal dapat pula disebabkan karena cidera fisik atau operasi besar yang membuat
kehilangan banyak darah atau juga akibat penyakit yang merusak korteks (bagian
luar) dari ginjal. Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri berat, diabetes yang
merusak medula (bagian dalam) ginjal, dan karena kelebihan garam kalsium dalam
ginjal.
Tersumbatnya arteri ginjal,
penyakit liver, dan tersumbatnya saluran kencing dapat mengakibatkan gagal
ginjal akut; pada situasi yang jarang terjadi, gagal ginjal dapat terjadi tanpa
gejala awal. Komplikasi yang timbul dari gagal ginjal termasuk gagal jantung, paru-paru
berair, dan bertumbuknya potasium dalam tubuh.
Gagal ginjal kronis biasanya
merupakan akibat dari penyakit yang sudah lama diidap oleh ginjal. Pada gagal
ginjal kronis darah menjadi lebih asam dibandingkan biasanya dan dapat terjadi
hilangnya kalsium dalam tulang. Kerusakan saraf dapat pula terjadi.
Penyakit Kista Ginjal
Posted by Penyakit Ginjal
Kista-kista (benojolan berisi
cairan) kecil yang berbentuk pada ginjal biasanya terjadi sebagai kelainan
bawaan, yang dikenal sebagai kasus penyakit kista ginjal (poly-cystic kidney
disease/PKD). Biasanya gejalanya baru diketahui setelah penderita dewasa.
Pembesaran kista tersebut dapat mengganggu fungsi ginjal, dan berakibat gagal
ginjal.
Gejala penyakit kista ginjal
adalah :
Perut terasa kembung akibat terjadnya
pembesaran ginjal
Urin keluar dalam jumlah banyak
karena ginjal tidak bisa lagi memekatkannya.
Ada gumpalan besar pada bagian
kanan atau kiri panggul.
Penyakit kista ginjal merupakan
lesu yang terutama terlihat pada dewasa, ukurannya bervariasi, bisa multipel
atau bilateral. Pemeriksaan ultrasonografi ginjal atau sidik CT abdomea yang
sering dapat membedakan kista ginjal jinak dari lesi neoplastik, walaupun
arteriogram mungkin diperlukan Jika kita tidak yakin bahwa kelainan tersebut
jinak, maka fungsi kita ditambah sistogram ginjal (foto sinar-x dari kista yang
terisi kontras) bisa dilakukan. Cairan kista diperiksa bagi adanya darah
dan/atau sitologi abnormal. Pada kasus yang meragukan, eksplorasi ginjal dengan
inspeksi visual pada lesi dan pembuangan dinding kista untuk analisis hstologi,
mungkin merupakan satu-satunya cara untuk membuat diagnosis definitive.
Pada pemeriksaan fisis harus
dilakukan palpasi untuk mencari massa abdomen yang bisa merupakan petunjuk
adnaya tumor atau kista pada ginjal. Pemeriksaan rectal untuk mencari keganasan
prostat dan pengukuran tekanan darah. Jika penyakit kista ginjal tidak
menunjukkan suatu gejala apapun dan tidak mengganggu aktivitas sehari-sehari
penderitanya, hal ini pasien tidak memerlukan perawatan intensif. Namun, dokter
akan tetap merekomendasikan tes pencitraan secara rutin untuk melihat apakah
ukuran dari kista ginjal ini membesar. Kadang, kista ginjal juga akan hilang
dengan sendirinya. Untuk masalah kista yang mengganggu, ada dua prosedur yang
dapat dilakukan. Dokter akan mengeringkan kista atau melakukan operasi
pengangkatan kista tersebut.

Keluhan yang biasa dirasakan dari
penyakit kista ginjal adalah nyeri pinggang akibat massa kista ginjal yang
cukup besar. Kista juga terjadang mengalami infeksi maupun trauma yang berasal
dari luar. Dampak dari penyebab ini adalah pendarahan sehingga terasa nyeri
yang hebat. Gejala utama kista ginjal yang biasa dirasakan juga adalah infeksi
saluran kemih yang sering dapat ditangani mandiri dengan antibiotic, nyeri dan
kadang-kadang sangat kuat diperut dan punggung bawah yang dapat membantu dengan
obat penghilang rasa sakit, dan darah dalam urin penderita. Jika Anda merasa
gejala-gejala tersebut kemudian sebagai hal yang biasa kunjungan ke dokter
harus dlakukan. Penanganan penyakit kitsa ginjal pada umumnya dilakukan
secara konservatis dengan pemantauan klinis atau juga pemeriksaan penunjang
lain secara berkala. Bila sudah timbul keluhan atau komplikasi pada penyakit
kista ginjal ini dapat dilakukan aspirasi cairan kista (tuntutan UGD) disertai
pemberian obat skleroterapi maupun dengan pembedahan.
Penyakit Ginjal Pada Anak
Lebih dari 90% sindrom nefrotik
atau ginjal pada anak merupakan akibat dari penyakit ginjal primer yang tidak
diketahui penyebabnya. Sindrom nefrotik sekunder akibat penyakit sistemik lebih
jarag ditemui di bandingkan pada orang dewasa, penyebab terjarang adalah
sindrom Henoch-Schonlein.

Insiden penyakit ginjal yang
banyak terjadi pada anak-anak adalah gagal ginjal kronik. Penyakit gagal ginjal
kronik pada anak lebih jarang dibandingkan pada dewasa, tetapi mmiliki akibat
yang lebih buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Biasanya gejala klinis
belum terlihat hingga terjadi penurunan fungs ginjal sampai 60-80%. Gejala
klinis mungkin tidak jelasa yaitu adanya gagal tumbuh, aneroksia dan nokturia
atau dapat berupa gejala akut pada krisis kronik yang dapt disebabkan oleh
adanya infeksi. Infeksi saluran kemih atau pengeluaran garam dapat mempercepat
perburukan fungsi ginjal, sementara infeksi ekstra renal yang disertai
meningkatnya katabolisme dan muntah-muntah dapat menyebabkan penurunan laju
filtrasi glomerulus yang mendadak.
Anak dengan gagal ginjal kronik
harus diawasi oleh tim efrologi anak yang mampu memberikan perawatan yang
optimal yang terdiri darai pemberian diet khusus, kemungkinan tindakan bedah
dan persipaan psikologis jika akan dilakukan dialissi atau transplantasi.
Ganggun pertumbuhan pada gagal ginjal kronik merupakan masalah yang
multifaktorial tetapi dengan pemberian diet yang agresi disertai suplemen pada
anak besar, atau dengan pemberian makana melalui nasogastrik atau gastrostomi
pada anak usia 2 tahun pertama, dapat membantu mencegah terjadinya perawakan
pendek yang sering tampak pada anak dengan gagal ginjal kronik.
Peru diingat, angka gagal ginjal
kronik pada anak yang cukup tinggi akibat kelainan bawaan, radang ginjal
menahun, penyakit multisistem (lupus eritematlsus, hemolitic urmic syndrome)
dan penyakit berbahaya lainnya (penyakit neuromuskuler dan tumor ginjal). Tanda
penyakit ginjal pada anak beragam. Seorang anak mungkin bertumbuh sangat pelan,
dapat sering muntah, atau mungkin mengalami nyeri pada punggung atau pinggang.
Beberapa penyakit ginjal dapat diam selama beberapa bulan atau bahkan tahun.
Untuk mengetahui anak dengan
penyakit ginjal, maka perlu diwaspai beberapa gejala yang dapat dijumpai pada
anak. Tanda pertama masalah ginjal mungkin sembab pada kelopak mata, tekanan
darah tinggi, jumlah sel darah merah yang rendah (anemia), atau darah atau
protein dalam air seninya. Bila dokter menemukan satu saja dari masalah ini,
tes lanjutan mungkin dibutuhkan, termasuk tes darah atau air seni tambahan,
atau rontgen. Pada beberapa kasus, dokter mungkin harus melakukan biopsi
mengambil sepotong kecil dari ginjal untuk diperiksa dengan mikroskop. Salah
satu penyakit yang awalnya hanya memperlihatkan sembab di mata anak ketika
bangun tidur di pagi hari adalah penyakit Sindroma Nefrotik yaitu salah satu
penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak, merupakan suatu kumpulan gejala
klinis yang terdiri dari proteinuria masif, hipoalbuminemia,
hiperkolesterolemia dan sembab.
Kreatinin Pada Ginjal
Posted by Penyakit Ginjal
Ginjal memiliki 1,3 juta nefron,
setiap nefron terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, ansa Henle, dan
tubulus distalis. Tubulus distalis akan bermuara ke dalam collecting tubule
yang kemudian menuju ureter.
Ginjal mempunyai beberapa fungsi
antara lain :
- Sebagai organ untuk pembentuk
urine
- Pembuangan sampah hasil
metabolisme tubuh
- Mempertahankan zat essensial
serta mengatur keseimbangan carian dan elektrolit
Ginjal bekerja sebagai organ yang
membuang cairan dari dalam tubuh dan menyaring zat yang masih diperlukan oleh
tubuh yang berasal dari plasma. Proses penyaringan ini terjadi di
glomerulus yang menghasilkan fitrat. Fitrat ini berasal dari darah yang tidak
mengandung sel darah dan protein dengan berat molekul (BM) > 60.000 Dalton.
Jumlah fitrat yang dihasikkan adalah 125 mL/menit berarti 180 L/hari yang
disebut sebagai “glomerular filtration rate” (GFR) sehingga bila fungsi
filtarasi ginjal kurang sempurna maka cairan dan zat tertentu akan terkumpul di
dalam tubuh seperti urea dan kreatinin yang akan membahayakan pasien.
Untuk menilai fungsi ginjal
diperlukan pemeriksaan urien terutama pH, berat jenis dan albumin. Fitrat
glomerulus akan mengalami reabsorpsi air pada tubulus proksimal dan disatal
secaa aktif, sehingga filtrat glomerulus menjadi lebih pekat. Selain itu air
akan mengalami reabsorpsi pasif yang diperngaruhi oleh antidiuretic hormone (ADH).
Sebagaimana disebut diatas ginjal
mempunyai fungi filtasi, reabsorpsi dan aeksresi. Unutk menguji faal reabsorpsi
dapat dipakai penguluran berat jenis urine. Umumnya berat jenis filtrat
glomerulus berkisar 1010, sehingga berat jenis urin yang menetap < 1010
sepanjang hari dapat berupa kelainan fungsi ginjal. Tapi pemeriksaan berat
jenis urine ini berubah dari waktu ke waktu dan sangat dipengaruhi oleh :
- Jumlah cairan yang diminum
- Banyaknya keringat
- Kemampuan ginjal untuk
mereabsorpsi cairan pada tubuli ginjal
Sebagaimana glomerulus berfungsi
menyaring plasma khususnya protein dengan berat molekul > 60.000 dalton.
Bila ditemukan adanya albumin perlu dicurgai kebocoran dari glomerulus.
Uji faal ginjal yang lain adalah
:
Pengukuran kadar urea di serum
banyak digunakan untuk menyaring kelainan fungsi ginjal yang biasanya dilakukan
bersamaan dengan pengukuran kadarkreatinin di serum. Urea difiltrasi oleh
glomerulus kemudian di reabsorpsi kembali oleh tubuli ginjal. Pemeriksaan kadar
urea selain terletak pada fungsi ginjal juga dipengaruhi oleh kecepatan
produksi urea yaitu banyaknya protein yang dicerna.
Kreatinin adalah zat yang berasal
dari kreatin dan kreatin fosfat dari otot, sehingga kadar kreatinin tergantung
pada massa otot. Oleh karena itu kadar kreatinin serum pada pria lebih tinggi
dari wanita.
Creatinine clearance (Klirens
kreatinin) atau bersihan kreatinin adalah kemampuan ginjal unutk membesihkan
suatu zat dalam waktu 1 menit. Klirens keratinin ini dihitung menggunkan
formula berdasarkan umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan dan
banyaknya urine dalam waktu 24 jam. Klirens kreatinin akan menjadi rendah palsu
pada penggunaan obat cimetidine.
Pemeriksaan Penyakit Pada Ginjal
Ginjal adalah organ yang berfungsi
menghasilkan urin melalui proses filtrasi di glomeruli dan diikuti dengan
reabsorbsi zat-zat yang masih diperlukan tubuh pada tubuli ginjla dan sekresi
zat yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Satuan fungsional ginjal disebut
dengan nefron terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, ansa Henle dan
tubulus distalis. Tubulus distalis akan bermuara ke dalam collecting tubule
yang kemudian menjadi ureter.
Cairan tubuh yang dihasilkan oleh
ginjal melalui proses penyaringan di glomerulus yang dalam keadan normal
disebut filtrat glomerulus. Filtrat tersebut tidak mengandung sel darah maupun
protein dengan berat molekul > 60.000 dalton.
Ginjal mempunyai beberapa fungsi antara lain:
- Merupkan organ yang
mengeluarkan sampah dari dalam keuar melalui urin seperti ureum dan kreatinin.
- Mempetahanlan zat-zat yang
esensial bagi tubuh seperti glukosa
- Mengatur keseimbangan cairan
dan elektrolit.
- Tempat sinteisis hormon seperti
eritropoietin yang berfungsi mengatur proses pembentukan sel darah merah di
sumsum tulang.
Proses penyaringan darah pada
glomerulus diatur oleh tekanan darah dan tekanan di dalam lumen nefron. Hasil
filtasi glomeruli 125 ml/menit yang sesuai dnegan 180L/24 jam karena sebagian
besar dari filtrat tersebut diserap kembali oleh tubuli ginjal. Filtrat
glomeruli ini memiliki berat jenis 1010 0,002 dan pH 7.4. Dalam keadaan normal
masih didapatkan glukosa di dalam filtrat. Tetapi tidak didapatkan di dalam
urine karena tubuli ginjal memiliki kemampuan untuk menyerap glukosa kembali
sebanyak 180mg/dL.
Sebagaimana diketahui urin adalah
hasil filtrasi dari darah melalui glomeruli, sehingga perubahan di dalam aliran
darah dapat menunjukkan kelainan di dalam urine. Adanya hipertensi dapat
menimbulkan berkurangnya fungsi ginjal yang merusak dinding pembuluh darah
glomeruli, sehingga mungkin didapatkan eritrosit, leukosit dan epitel di urine.



Penyakit ginjal secara klinis
memiliki manifestasinya sendiri di dalam sindrom yang sudah didefinisikan
dengan cukup baik. Sindrom tersebut diantaranya adalah :
1. Sindrom nefritis akut terlihat
pada beberapa penyakit glomerulus tertentu misalnya glomerulonefritis pasca
infeksi streptokokus. Sindrom ini ditandai oleh onset kuat hematuria yang
terlihat secara makroskopik, proteinuria yang ringan hingga sedang dan hipertensi.
2. Sindrom nefrotik ditandai oleh
protenuria berat (> 3,5 gm/hari), hipoalbuminemia, edema berat,
hiperlipidemia dan lipiduria.
3. Hematuria atau proteinuria
asimtomatik biasanya merupakan manifestasi kelainan glomerulus yang ringan.
4. Gagal ginjal akut didominasi
oleh onset akut azotemia dengan oliguria atau anuari yyang terjadi karena
cedera berat pada salah satu komponen ini : glomerulus, tubulus, interstisium
atau pembuluh darah.
5. Defek tubulus ginjal
didominasi oleh poliuria, nokturia dan gangguan elektrolit misalnya asidosis
metabolik. Defek ini terlihat pada penyakit didapat atau gentik yang mengenai
tubulus dan atau interstisium.
6. Infeksi saluran kemih mengenai
ginjal (pielonefritis) atau kandung kemih (sistitis) dengan bakteriuria dan
piuria.
7. Nefrolitasis memiliki
manifestasi klinis berupa kolik ginjal, hematuria dan pembentukan batu yang
rekuren.
Ciri-Ciri Penyakit Ginjal
Setiap orang mempunyai 2 buah
ginjal yang terletak di belakang rongga perut setinggi tulang iga terakhir di
kiri dan kanan tulang belakang. Secara garis besar, fungsi ginjal ada dua,
yaitu fungsi eksresi dan sekresi. Fungsi eksresi yaitu mengeluarkan air dan
sampah metabolisme dalam bentuk air kemih, sedangkan fungsi seksresi yaitu
menghasilkan hormon yang berperan dalam pembentukan sel darah merah.
Setiap ginjal memiliki satu juta
nefron yang merupakan bagian ginjal untuk menyaring darah. darah yang mengalir
ke nefron di saring oleh glomerulus, selanjutnya sisa metabolisme dikeluarkan
dalam urine. Hampir semua penyakit ginjal menyerang nefron. Penyakit ginjal
memang tidak menular, tapi bisa menyebabkan kematian. Karena itu kita perlu
meningkatkan kesadaran untuk mencegahnya agar tidak menjadi penyakit kronis.

Ciri-ciri penyakit ginjal
terkadang tidak mudah dikenali, apalagi oleh meraka yang tidak mengetahui
penyakit seputar ginjal atau meraka yang awam terhadap ciri penyakit kronis,
sementara itu penyakit ginjal jika terus dibiarkan akan menjadi penyakit ginjal
yang akut atau kronis.
Oleh karena ciri-ciri dari penyakit
ginjal perlu dikenali dan diketahui sebagai suatu upaya dalam kewaspadaan untuk
menjaga diri dan kesehatan dari penyakit ginjal. Jika seseorang menderita
penyakit ginjal masih berada pada stadium awal ciri-ciri penyakit ginjal tidak
menunjukkan gejala yang mudah dikenali begitu saja tanpa melalui pemeriksaan
terlebih dahulu untuk memastikan ada atau tidaknya penyakit ginjal tersebut.
Seseorang yang mengalami penyakit
ginjal tanpa merasakan gejala awal seperti kinerja dan kemampuan ginjal yang
semakin menurun dan akan terjadi penumpukan sisa-sisa racun yang harusnya
dikeluarkan dari tubuh. Hal demikian dapat menyebabkan pembengkakan pada wajah,
kaki dan nafas menjadi pendek dan sesak.
Berikut ini ciri-ciri penyakit
ginjal, diantaranya adalah :
1. Sering mengalami masalah
anemia
2. Saat di cek ternyata kadar
Hemoglobin (Hb) rendah
3. Tubuh terasa mudah lelah
4. Sering merasa sakit dan kram
5. Penurunan nafsu makan
6. Susah tidur atau insomnia
7. Wajah dan kaki terlihat
bengkak
8. Mata terlihat cekung dan mulut
terasa kering seperti kekurangan lendir atau cairan dalam mulut
Jika anda mengalami gejala atau
ciri diatas sebaiknya lakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah anda
terserang penyakit ginjal atau tidak dengan melakukan pengecekan tes urine dan
kreatinin, untuk memastikan seberapa berat penyakit ginjal yang menyerang.
Akibat Penyakit Ginjal
Ginjal bertugas menyaring zat-zat
buangan yang dibawa darah agar tetap bersih dan membuang sampah metabolik
tersebut agar sel-sel tubuh tidak menjadi loyo akibat keracunan. Zat-zat
tersebut berasal darai proses normal pengolahan makanan yang dikonsumsi dan
dari pemecahan jaringan otot setelah melakukan suatu kegiatan fisik. Tubuh akan
memakai makanan sebagai energi dan perbaikan jaringan sel tubuh. Setelah tubuh
mengambil secukupnya dari makanan tersebut sesuai dengan keperluan untuk
mendukung kegiatan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian di
saring di ginjal.

Bersamaan bertambahnya usia,
fungsi ginjal juga akan menurun. Setelah umur 40 tahun, kita mulai kehilangan
beberapa nefron yaitu saringan penting di dalam ginjal. setiap dekade
pertambahan umur, fungsi ginjal menurun sekitar 10 ml/menit/1,73 m2. Dengan
perhitungan standar laju filtrasi glomerulus/LFG (Glomurelar Filtration
Rate/GTR) normla sekitar 100 ml/menit/1,73 m2, penurunan tersebut adalah sama
dengan 10 % dari kemampuan normal fungsi ginjal.
Selain proses penuaan, terjadi
pula penurunan fungsi ginjal karena gangguan penyakit, kecelakaan, keracunan,
ataupun luka sekitar 20 % yang lebih banyak berpengaruh sehingga bisa terjadi
kerusakan ginjal yang berat adalah infeksi ginjal, batu ginjal dan penyakit
kronis lainnya yang diakibatkan oleh ginjal yang terganggu.
PUSTAKA:
BUDI ARIYANTO kaliwiro wonosobo pucungkerep.
sekolah SMA N 1 KALIWIRO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar