Senin, 09 Maret 2015

ARTIKEL BIOLOGI TENTANG PENYAKIT PADA GINJAL ..INI DIA_KEBERSAMAAN

1.Pyelonephritis
Infeksi dan peradangan jaringan ginjal dan renal pelvis (ruang yang terbentuk dari perluasan ujung atas ureter tubulus yang menyalurkan urin ke kandung kemih). Infeksi ini biasanya disebabkan karena bakteri. Kelainan ginjal yang paling sering terjadi, pyelonephritis dapat menjadi kronis dan akut.
Pyelonephritis yang sudah akut biasanya menyerang satu daerah pada ginjal, dan tidak menyerang bagian yang lain. Pada banyak kasus, pyelonephritis dapat berkembang tanpa adanya penyebab yang jelas. Gangguan pada aliran darah atau urin, dapat membuat ginjal lebih mudah terserang infeksi, dan penumpukan kotoran pada ujung urethra juga diperkirakan meningkatkan kasus penyakit pada bayi (urethra merupakan saluran urin dari kandung kemih keluar). Wanita dapat mengalami cedera saluran kencing pada saat berhubungan atau kehamilan, dan kateterisasi (pengeluaran urin secara mekanik) dapat menyebabkan infeksi.
2. Glomerulonephritis
Glomerulonephritis, penyakit ginjal lain yang sering terjadi, ditandai dengan peradangan sebagian glomeruli ginjal. Kondisi ini dapat terjadi ketika sistem imun tubuh lumpuh. Antibodi dan zat-zat lainnya membentuk partikel dalam aliran darah yang terjebak dalam glomeruli. Hal ini menyebabkan peradangan dan membuat glomeruli tidak dapat bekerja dengan baik. Gejala dari penyakit ini bisa termasuk darah dalam urin, pembengkakan jaringan tubuh, dan adanya protein dalam urin, dalam hasil tes laboratorium. Glomerulonephritis bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Jika pengobatan diperlukan, dapat dilakukan diet khusus, obat-obatan pencegah kekebalan (immunosuppressant), atau plasmapheresis (pemisahan plasma dari darah), suatu prosedur untuk membuang bagian darah yang mengandung antibodi.
Glomerulonephritis merupakan kelainan yang dikenal dengan nephritis, atau penyakit Bright. Bagian utama yang terserang penyakit ini adalah pembuluh darah dalam bongkah glumerular. Imbuhan "-itis" menandakan luka peradangan, dan glomerulonephritis memang berhubungan dengan infeksi, dalam arti kata sempit, penyakit ini menyerang setelah adanya infeksi bakteri streptococcal dan kemudian semakin berat karena berbagai macam infeksi lainnya. Namun demikian, terdapat bukti yang meyakinkan bahwa glomerulonephritis bukan merupakan penyakit yang menyerang ginjal secara langsung karena satu penyebab infeksi. Penyakit ini lebih kepada kelainan sistem kekebalan tubuh, dimana pembentukan antibodi sebagai respon dari adanya protein asing (antigen) ditempat lain dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan terbentuknya antigen-antibodi kompleks yang tersangkut dalam bongkah glomerular atau pada sedikit kasus, antigen ini menumpuk pada dinding kapiler glomerular. Pada tiap kasus, antibodi atau antigen-antibodi kompleks mencapai ginjal melalui sirkulasi, dan mekanisme ini disebut sebagai penyakit sirkulasi kompleks.
3. Batu Ginjal
Disebut juga Renal Calculus, plural Renal Calculi, terkumpulnya mineral dan benda organik yang terbentuk dalam ginjal. Ada batu yang menjadi demikian besar yang melumpuhkan fungsi ginjal. Urin mengandung banyak garam dalam bentuk larutan dan jika konsentrasi garam mineral menjadi berlebih, kelebihan garam ini mengendap menjadi partikel padat disebut batu ginjal. Batu ginjal diklasifikasikan sebagai primer jika batu tersebut terbentuk tanpa ada sebab yang jelas seperti infeksi atau penyumbatan. Diklasifikasikan sekunder jika berkembang setelah adanya infeksi ginjal atau kelainan.
Beberapa keadaan memperbesar peluang terbentuknya batu ginjal. Baik itu berkurangnya volume cairan atau bertumpuknya mineral cukup membuat terganggunya keseimbangan yang sempurna antara cairan dan larutan yang ada dalam ginjal. Ketika batu mulai berkembang, biasanya ia akan terus tumbuh. Sebuah nukleus dari endapan garam urin bisa merupakan kumpulan bakteri, jaringan yang rusak, sel mati, atau keping darah kecil. Mineral menarik partikel dari luar dan membungkusnya. Pada saat batu bertambah besar, bagian permukaan dapat menjadi tempat bagi mineral lain dan kemudian bertambah besar.
Batu ginjal yang lebih kecil dapat keluar dari badan dengan sendirinya meski akan menimbulkan rasa sakit. Batu yang lebih besar memerlukan pembedahan, atau dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil dengan gelombang suara dalam prosedur yang disebut ultrasonic lithotripsy.
4. Gagal Ginjal
Disebut juga Renal Failure, hilangnya sebagian atau keseluruhan fungsi ginjal. Gagal ginjal digolongkan menjadi akut (ketika serangannya tiba-tiba) atau kronis. Gagal ginjal akut berakibat pada berkurangnya volume urin, kadar zat-zat bernitrogen, potasium, sulfat, dan fosfat diatas normal dalam darah, dan rendahnya kadar sodium, kalsium, dan karbon dioksida darah yang juga jauh dibawah normal. Biasanya orang yang terkena ini sembuh dalam enam minggu atau kurang.
Sebab dari gagal ginjal ini antara lain karena rusaknya tubulus didalam ginjal oleh obat-obatan atau larutan organik seperti karbon tetraklorida, aseton, dan etilen glikol, bersinggungan dengan senyawa logam seperti merkuri, timah, dan uranium. Gagal ginjal dapat pula disebabkan karena cidera fisik atau operasi besar yang membuat kehilangan banyak darah atau juga akibat penyakit yang merusak korteks (bagian luar) dari ginjal. Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri berat, diabetes yang merusak medula (bagian dalam) ginjal, dan karena kelebihan garam kalsium dalam ginjal.
Tersumbatnya arteri ginjal, penyakit liver, dan tersumbatnya saluran kencing dapat mengakibatkan gagal ginjal akut; pada situasi yang jarang terjadi, gagal ginjal dapat terjadi tanpa gejala awal. Komplikasi yang timbul dari gagal ginjal termasuk gagal jantung, paru-paru berair, dan bertumbuknya potasium dalam tubuh.
Gagal ginjal kronis biasanya merupakan akibat dari penyakit yang sudah lama diidap oleh ginjal. Pada gagal ginjal kronis darah menjadi lebih asam dibandingkan biasanya dan dapat terjadi hilangnya kalsium dalam tulang. Kerusakan saraf dapat pula terjadi.
Penyakit Kista Ginjal
Posted by Penyakit Ginjal
Kista-kista (benojolan berisi cairan) kecil yang berbentuk pada ginjal biasanya terjadi sebagai kelainan bawaan, yang dikenal sebagai kasus penyakit kista ginjal (poly-cystic kidney disease/PKD). Biasanya gejalanya baru diketahui setelah penderita dewasa. Pembesaran kista tersebut dapat mengganggu fungsi ginjal, dan berakibat gagal ginjal.

Gejala penyakit kista ginjal adalah :

Perut terasa kembung akibat terjadnya pembesaran ginjal
Urin keluar dalam jumlah banyak karena ginjal tidak bisa lagi memekatkannya.
Ada gumpalan besar pada bagian kanan atau kiri panggul.
Penyakit kista ginjal merupakan lesu yang terutama terlihat pada dewasa, ukurannya bervariasi, bisa multipel atau bilateral. Pemeriksaan ultrasonografi ginjal atau sidik CT abdomea yang sering dapat membedakan kista ginjal jinak dari lesi neoplastik, walaupun arteriogram mungkin diperlukan Jika kita tidak yakin bahwa kelainan tersebut jinak, maka fungsi kita ditambah sistogram ginjal (foto sinar-x dari kista yang terisi kontras) bisa dilakukan. Cairan kista diperiksa bagi adanya darah dan/atau sitologi abnormal. Pada kasus yang meragukan, eksplorasi ginjal dengan inspeksi visual pada lesi dan pembuangan dinding kista untuk analisis hstologi, mungkin merupakan satu-satunya cara untuk membuat diagnosis definitive.

Pada pemeriksaan fisis harus dilakukan palpasi untuk mencari massa abdomen yang bisa merupakan petunjuk adnaya tumor atau kista pada ginjal. Pemeriksaan rectal untuk mencari keganasan prostat dan pengukuran tekanan darah.  Jika penyakit kista ginjal tidak menunjukkan suatu gejala apapun dan tidak mengganggu aktivitas sehari-sehari penderitanya, hal ini pasien tidak memerlukan perawatan intensif. Namun, dokter akan tetap merekomendasikan tes pencitraan secara rutin untuk melihat apakah ukuran dari kista ginjal ini membesar. Kadang, kista ginjal juga akan hilang dengan sendirinya. Untuk masalah kista yang mengganggu, ada dua prosedur yang dapat dilakukan. Dokter akan mengeringkan kista atau melakukan operasi pengangkatan kista tersebut.

http://penyakit-ginjal.com/wp-content/uploads/2013/03/images.jpg

Keluhan yang biasa dirasakan dari penyakit kista ginjal adalah nyeri pinggang akibat massa kista ginjal yang cukup besar. Kista juga terjadang mengalami infeksi maupun trauma yang berasal dari luar. Dampak dari penyebab ini adalah pendarahan sehingga terasa nyeri yang hebat. Gejala utama kista ginjal yang biasa dirasakan juga adalah infeksi saluran kemih yang sering dapat ditangani mandiri dengan antibiotic, nyeri dan kadang-kadang sangat kuat diperut dan punggung bawah yang dapat membantu dengan obat penghilang rasa sakit, dan darah dalam urin penderita. Jika Anda merasa gejala-gejala tersebut kemudian sebagai hal yang biasa kunjungan ke dokter harus dlakukan.  Penanganan penyakit kitsa ginjal pada umumnya dilakukan secara konservatis dengan pemantauan klinis atau juga pemeriksaan penunjang lain secara berkala. Bila sudah timbul keluhan atau komplikasi pada penyakit kista ginjal ini dapat dilakukan aspirasi cairan kista (tuntutan UGD) disertai pemberian obat skleroterapi maupun dengan pembedahan.
Penyakit Ginjal Pada Anak
Lebih dari 90% sindrom nefrotik atau ginjal pada anak merupakan akibat dari penyakit ginjal primer yang tidak diketahui penyebabnya. Sindrom nefrotik sekunder akibat penyakit sistemik lebih jarag ditemui di bandingkan pada orang dewasa, penyebab terjarang adalah sindrom Henoch-Schonlein.
http://penyakit-ginjal.com/wp-content/uploads/2013/02/penyakit-ginjal-pada-anak.jpg
Insiden penyakit ginjal yang banyak terjadi pada anak-anak adalah gagal ginjal kronik. Penyakit gagal ginjal kronik pada anak lebih jarang dibandingkan pada dewasa, tetapi mmiliki akibat yang lebih buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Biasanya gejala klinis belum terlihat hingga terjadi penurunan fungs ginjal sampai 60-80%. Gejala klinis mungkin tidak jelasa yaitu adanya gagal tumbuh, aneroksia dan nokturia atau dapat berupa gejala akut pada krisis kronik yang dapt disebabkan oleh adanya infeksi. Infeksi saluran kemih atau pengeluaran garam dapat mempercepat perburukan fungsi ginjal, sementara infeksi ekstra renal yang disertai meningkatnya katabolisme dan muntah-muntah dapat menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus yang mendadak.

Anak dengan gagal ginjal kronik harus diawasi oleh tim efrologi anak yang mampu memberikan perawatan yang optimal yang terdiri darai pemberian diet khusus, kemungkinan tindakan bedah dan persipaan psikologis jika akan dilakukan dialissi atau transplantasi. Ganggun pertumbuhan pada gagal ginjal kronik merupakan masalah yang multifaktorial tetapi dengan pemberian diet yang agresi disertai suplemen pada anak besar, atau dengan pemberian makana melalui nasogastrik atau gastrostomi pada anak usia 2 tahun pertama, dapat membantu mencegah terjadinya perawakan pendek yang sering tampak pada anak dengan gagal ginjal kronik.

Peru diingat, angka gagal ginjal kronik pada anak yang cukup tinggi akibat kelainan bawaan, radang ginjal menahun, penyakit multisistem (lupus eritematlsus, hemolitic urmic syndrome) dan penyakit berbahaya lainnya (penyakit neuromuskuler dan tumor ginjal). Tanda penyakit ginjal pada anak beragam. Seorang anak mungkin bertumbuh sangat pelan, dapat sering muntah, atau mungkin mengalami nyeri pada punggung atau pinggang. Beberapa penyakit ginjal dapat diam selama beberapa bulan atau bahkan tahun.

Untuk mengetahui anak dengan penyakit ginjal, maka perlu diwaspai beberapa gejala yang dapat dijumpai pada anak. Tanda pertama masalah ginjal mungkin sembab pada kelopak mata, tekanan darah tinggi, jumlah sel darah merah yang rendah (anemia), atau darah atau protein dalam air seninya. Bila dokter menemukan satu saja dari masalah ini, tes lanjutan mungkin dibutuhkan, termasuk tes darah atau air seni tambahan, atau rontgen. Pada beberapa kasus, dokter mungkin harus melakukan biopsi mengambil sepotong kecil dari ginjal untuk diperiksa dengan mikroskop. Salah satu penyakit yang awalnya hanya memperlihatkan sembab di mata anak ketika bangun tidur di pagi hari adalah penyakit Sindroma Nefrotik yaitu salah satu penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak, merupakan suatu kumpulan gejala klinis yang terdiri dari proteinuria masif, hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia dan sembab.
Kreatinin Pada Ginjal
Posted by Penyakit Ginjal
Ginjal memiliki 1,3 juta nefron, setiap nefron terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, ansa Henle, dan tubulus distalis. Tubulus distalis akan bermuara ke dalam collecting tubule yang kemudian menuju ureter.

Ginjal mempunyai beberapa fungsi antara lain :
- Sebagai organ untuk pembentuk urine
- Pembuangan sampah hasil metabolisme tubuh
- Mempertahankan zat essensial serta mengatur keseimbangan carian dan elektrolit
Ginjal bekerja sebagai organ yang membuang cairan dari dalam tubuh dan menyaring zat yang masih diperlukan oleh tubuh yang berasal dari plasma. Proses penyaringan ini terjadi di  glomerulus yang menghasilkan fitrat. Fitrat ini berasal dari darah yang tidak mengandung sel darah dan protein dengan berat molekul (BM) > 60.000 Dalton. Jumlah fitrat yang dihasikkan adalah 125 mL/menit berarti 180 L/hari yang disebut sebagai “glomerular filtration rate” (GFR) sehingga bila fungsi filtarasi ginjal kurang sempurna maka cairan dan zat tertentu akan terkumpul di dalam tubuh  seperti urea dan kreatinin yang akan membahayakan pasien.
Untuk menilai fungsi ginjal diperlukan pemeriksaan urien terutama pH, berat jenis dan albumin. Fitrat glomerulus akan mengalami reabsorpsi air pada tubulus proksimal dan disatal secaa aktif, sehingga filtrat glomerulus menjadi lebih pekat. Selain itu air akan mengalami reabsorpsi pasif yang diperngaruhi oleh antidiuretic hormone (ADH).
Sebagaimana disebut diatas ginjal mempunyai fungi filtasi, reabsorpsi dan aeksresi. Unutk menguji faal reabsorpsi dapat dipakai penguluran berat jenis urine. Umumnya berat jenis filtrat glomerulus berkisar 1010, sehingga berat jenis urin yang menetap < 1010 sepanjang hari dapat berupa kelainan fungsi ginjal. Tapi pemeriksaan berat jenis urine ini berubah dari waktu ke waktu dan sangat dipengaruhi oleh :
- Jumlah cairan yang diminum
- Banyaknya keringat
- Kemampuan ginjal untuk mereabsorpsi cairan pada tubuli ginjal
Sebagaimana glomerulus berfungsi menyaring plasma khususnya protein dengan berat molekul > 60.000 dalton. Bila ditemukan adanya albumin perlu dicurgai kebocoran dari glomerulus.
Uji faal ginjal yang lain adalah :
Pengukuran kadar urea di serum banyak digunakan untuk menyaring kelainan fungsi ginjal yang biasanya dilakukan bersamaan dengan pengukuran kadarkreatinin di serum. Urea difiltrasi oleh glomerulus kemudian di reabsorpsi kembali oleh tubuli ginjal. Pemeriksaan kadar urea selain terletak pada fungsi ginjal juga dipengaruhi oleh kecepatan produksi urea yaitu banyaknya protein yang dicerna.
Kreatinin adalah zat yang berasal dari kreatin dan kreatin fosfat dari otot, sehingga kadar kreatinin tergantung pada massa otot. Oleh karena itu kadar kreatinin serum pada pria lebih tinggi dari wanita.
Creatinine clearance (Klirens kreatinin) atau bersihan kreatinin adalah kemampuan ginjal unutk membesihkan suatu zat dalam waktu 1 menit. Klirens keratinin ini  dihitung menggunkan formula berdasarkan umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan dan banyaknya urine dalam waktu 24 jam. Klirens kreatinin akan menjadi rendah palsu pada penggunaan obat cimetidine.
    Pemeriksaan Penyakit Pada Ginjal
Ginjal adalah organ yang berfungsi menghasilkan urin melalui proses filtrasi di glomeruli dan diikuti dengan reabsorbsi zat-zat yang masih diperlukan tubuh pada tubuli ginjla dan sekresi zat yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Satuan fungsional ginjal disebut dengan nefron terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, ansa Henle dan tubulus distalis. Tubulus distalis akan bermuara ke dalam collecting tubule yang kemudian menjadi ureter.
Cairan tubuh yang dihasilkan oleh ginjal melalui proses penyaringan di glomerulus yang dalam keadan normal disebut filtrat glomerulus. Filtrat tersebut tidak mengandung sel darah maupun protein dengan berat molekul > 60.000 dalton.
   Ginjal mempunyai beberapa fungsi antara lain:
- Merupkan organ yang mengeluarkan sampah dari dalam keuar melalui urin seperti ureum dan kreatinin.
- Mempetahanlan zat-zat yang esensial bagi tubuh seperti glukosa
- Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Tempat sinteisis hormon seperti eritropoietin yang berfungsi mengatur proses pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.
Proses penyaringan darah pada glomerulus diatur oleh tekanan darah dan tekanan di dalam lumen nefron. Hasil filtasi glomeruli 125 ml/menit yang sesuai dnegan 180L/24 jam karena sebagian besar dari filtrat tersebut diserap kembali oleh tubuli ginjal. Filtrat glomeruli ini memiliki berat jenis 1010 0,002 dan pH 7.4. Dalam keadaan normal masih didapatkan glukosa di dalam filtrat. Tetapi tidak didapatkan di dalam urine karena tubuli ginjal memiliki kemampuan untuk menyerap glukosa kembali sebanyak 180mg/dL.
Sebagaimana diketahui urin adalah hasil filtrasi dari darah melalui glomeruli, sehingga perubahan di dalam aliran darah dapat menunjukkan kelainan di dalam urine. Adanya hipertensi dapat menimbulkan berkurangnya fungsi ginjal yang merusak dinding pembuluh darah glomeruli, sehingga mungkin didapatkan eritrosit, leukosit dan epitel di urine.
skema-ginjal1.jpg
Penyakit ginjal secara klinis memiliki manifestasinya sendiri di dalam sindrom yang sudah didefinisikan dengan cukup baik. Sindrom tersebut diantaranya adalah :
1. Sindrom nefritis akut terlihat pada beberapa penyakit glomerulus tertentu misalnya glomerulonefritis pasca infeksi streptokokus. Sindrom ini ditandai oleh onset kuat hematuria yang terlihat secara makroskopik, proteinuria yang ringan hingga sedang dan hipertensi.
2. Sindrom nefrotik ditandai oleh protenuria berat (> 3,5 gm/hari), hipoalbuminemia, edema berat, hiperlipidemia dan lipiduria.
3. Hematuria atau proteinuria asimtomatik biasanya merupakan manifestasi kelainan glomerulus yang ringan.
4. Gagal ginjal akut didominasi oleh onset akut azotemia dengan oliguria atau anuari yyang terjadi karena cedera berat pada salah satu komponen ini : glomerulus, tubulus, interstisium atau pembuluh darah.
5. Defek tubulus ginjal didominasi oleh poliuria, nokturia dan gangguan elektrolit misalnya asidosis metabolik. Defek ini terlihat pada penyakit didapat atau gentik yang mengenai tubulus dan atau interstisium.
6. Infeksi saluran kemih mengenai ginjal (pielonefritis) atau kandung kemih (sistitis) dengan bakteriuria dan piuria.
7. Nefrolitasis memiliki manifestasi klinis berupa kolik ginjal, hematuria dan pembentukan batu yang rekuren.
Ciri-Ciri Penyakit Ginjal
Setiap orang mempunyai 2 buah ginjal yang terletak di belakang rongga perut setinggi tulang iga terakhir di kiri dan kanan tulang belakang. Secara garis besar, fungsi ginjal ada dua, yaitu fungsi eksresi dan sekresi. Fungsi eksresi yaitu mengeluarkan air dan sampah metabolisme dalam bentuk air kemih, sedangkan fungsi seksresi yaitu menghasilkan hormon yang berperan dalam pembentukan sel darah merah.
Setiap ginjal memiliki satu juta nefron yang merupakan bagian ginjal untuk menyaring darah. darah yang mengalir ke nefron di saring oleh glomerulus, selanjutnya sisa metabolisme dikeluarkan dalam urine. Hampir semua penyakit ginjal menyerang nefron. Penyakit ginjal memang tidak menular, tapi bisa menyebabkan kematian. Karena itu kita perlu meningkatkan kesadaran untuk mencegahnya agar tidak menjadi penyakit kronis.
gagal-ginjal.jpg
Ciri-ciri penyakit ginjal terkadang tidak mudah dikenali, apalagi oleh meraka yang tidak mengetahui penyakit seputar ginjal atau meraka yang awam terhadap ciri penyakit kronis, sementara itu penyakit ginjal jika terus dibiarkan akan menjadi penyakit ginjal yang akut atau kronis.
Oleh karena ciri-ciri dari penyakit ginjal perlu dikenali dan diketahui sebagai suatu upaya dalam kewaspadaan untuk menjaga diri dan kesehatan dari penyakit ginjal. Jika seseorang menderita penyakit ginjal masih berada pada stadium awal ciri-ciri penyakit ginjal tidak menunjukkan gejala yang mudah dikenali begitu saja tanpa melalui pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan ada atau tidaknya penyakit ginjal tersebut.
Seseorang yang mengalami penyakit ginjal tanpa merasakan gejala awal seperti kinerja dan kemampuan ginjal yang semakin menurun dan akan terjadi penumpukan sisa-sisa racun yang harusnya dikeluarkan dari tubuh. Hal demikian dapat menyebabkan pembengkakan pada wajah, kaki dan nafas menjadi pendek dan sesak.
Berikut ini ciri-ciri penyakit ginjal, diantaranya adalah :
1. Sering mengalami masalah anemia
2. Saat di cek ternyata kadar Hemoglobin (Hb) rendah
3. Tubuh terasa mudah lelah
4. Sering merasa sakit dan kram
5. Penurunan nafsu makan
6. Susah tidur atau insomnia
7. Wajah dan kaki terlihat bengkak
8. Mata terlihat cekung dan mulut terasa kering seperti kekurangan lendir atau cairan dalam mulut
Jika anda mengalami gejala atau ciri diatas sebaiknya lakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah anda terserang penyakit ginjal atau tidak dengan melakukan pengecekan tes urine dan kreatinin, untuk memastikan seberapa berat penyakit ginjal yang menyerang.
Akibat Penyakit Ginjal
Ginjal bertugas menyaring zat-zat buangan yang dibawa darah agar tetap bersih dan membuang sampah metabolik tersebut agar sel-sel tubuh tidak menjadi loyo akibat keracunan. Zat-zat tersebut berasal darai proses normal pengolahan makanan yang dikonsumsi dan dari pemecahan jaringan otot setelah melakukan suatu kegiatan fisik. Tubuh akan memakai makanan sebagai energi dan perbaikan jaringan sel tubuh. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan tersebut sesuai dengan keperluan untuk mendukung kegiatan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian di saring di ginjal.
ginjal-manusia.jpg
Bersamaan bertambahnya usia, fungsi ginjal juga akan menurun. Setelah umur 40 tahun, kita mulai kehilangan beberapa nefron yaitu saringan penting di dalam ginjal. setiap dekade pertambahan umur, fungsi ginjal menurun sekitar 10 ml/menit/1,73 m2. Dengan perhitungan standar laju filtrasi glomerulus/LFG (Glomurelar Filtration Rate/GTR) normla sekitar 100 ml/menit/1,73 m2, penurunan tersebut adalah sama dengan 10 % dari kemampuan normal fungsi ginjal.

Selain proses penuaan, terjadi pula penurunan fungsi ginjal karena gangguan penyakit, kecelakaan, keracunan, ataupun luka sekitar 20 % yang lebih banyak berpengaruh sehingga bisa terjadi kerusakan ginjal yang berat adalah infeksi ginjal, batu ginjal dan penyakit kronis lainnya yang diakibatkan oleh ginjal yang terganggu.

PUSTAKA:
  BUDI ARIYANTO kaliwiro wonosobo pucungkerep.
  sekolah SMA N 1 KALIWIRO

Tidak ada komentar: