MAKALAH TENTANG REVOLUSI
PERANCIS
YANG DI SUSUN OLEH : -Budi ariyanto -sutrimo
-reno -elin
.ts
-fajar
anggit
BAB1
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Perjalanan
kehidupan masyarakat dunia dari masa lampau hingga masa kini pada hakikatnya
telah mewariskan berbagai peristiwa.Semua peristiwa-peristiwa tersebut
diupayakan untuk terus digali,disusun dan ditulis kembali fakta-fakta nya agar
menjadi suatu catatan yang berharga dalam menjalani kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Peristiwa
Revolusi Perancis yang dibahas dalam makalah ini memiliki makna yang penting
dalam kehidupan bernegara karena memiliki muatan ideologi-ideologi dunia
mengenai kebebasan berpikir dan pengakuan terhadap HAM yang terkandung
didalamnya.
Sebagai
sebuah konsep,makalah yang berjudul “Sejarah Revolusi Perancis”ini
dikategorikan sebagai sejarah Eropa karena terjadi dalam ruang lingkup wilayah
tertentu di benua Eropa.Oleh karena itu,kita sebagai negara yang menyadari
hakekat dari sejarah gemilang suatu bangsa,hendaknya dapat menjadikan inspirasi
dari kebebasan yang merupakan semangat dari kedua revolusi tersebut menjadi
suatu motivasi dalam mencapai tujuan dalam hidup yang berbangsa dan bernegara
sesuai Pancasila dan UUD 1945.
2 Rumusan Masalah
1.
Apa Revolusi Perancis itu?
2.
Bagaimana Keadaan Eropa sebelum Revolusi?
3.
Apa penyebab terjadinya revolusi Perancis?
4.
Apa dampak revolusi perancis?
3 Tujuan
Penulisan
1.Untuk
mengetahui pengertian revolusi perancis.
2.Untuk
mengetahui Keadaan Eropa sebelum Revolusi.
3.Untuk
mengetahui penyebab terjadinya revolusi Perancis.
4.
Untuk mengetahui dampak revolusi perancis.
4 Manfaat Penulisan
Manfaat
yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah:
1.Sebagai
salah satu tugas mata pelajaran Sejarah.
2.Sebagai
salah satu kajian dalam matapelajaran Sejarah.
3.
Menambah pemahaman dan cakrawala berfikir bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Revolusi Perancis
Revolusi Perancis adalah masa dalam sejarah Perancis
antara tahun 1789 dan 1799 di mana golongan demokrat dan pendukung
republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan memaksa Gereja
Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal.
Meski
Perancis kemudian akan berganti sistem antara republik, kekaisaran, dan monarki
selama 75 tahun setelah Republik Pertama Perancis jatuh dalam kudeta yang
dilakukan oleh Napoleon Bonaparte, revolusi ini dengan jelas mengakhiri ancien
regime (Rezim Lama; merujuk kepada kekuasaan dinasti seperti Valois dan
Bourbon) dan menjadi lebih penting daripada revolusi-revolusi berikutnya yang
terjadi di Perancis.
2. Keadaan Eropa
sebelum Revolusi
Pada abad ke 17, Niccolo Macchiavelli dalam bukunya,Il Principe
meletakkan landasan-landasan monarki absolute yang kemudian mempengaruhi
raja-raja di Eropa untuk membentuk kekuasaan yang mutlak. Buku Il Principe itu
sendiri menjelaskan bahwa kekuasaan raja tak terbatas terhadap segala sesuatu
yang mencakup negara,harta dan rakyat yang ada di wilayahnya kekuasaannya.
Berikut keadaan kerajaan-kerajaan Eropa pada masa itu;
1.Kaisar
Frederick II (1740-1786) dari Prusia
Ia becita-cita menjadikan Prusia sebagai negara terkuat di Jerman dengan
menjalankan Politik Druch Blut Und Eisen (Darah Dan Besi),lalu membangun
industri secara besar-besaran dengan sistem militer yang kuat.
2.Tsar
Peter Yang Agung (1689-1727) dari Rusia
Ia mendatangkan teknisi-teknisi handal dari luar negeri untukk membangun industi
dan armada perangnya dalam rangka menjalankan Politik Air Hangat terhadap
Turki.Ia juga dikenal sebagai pendiri kota St.Peterburg.
3.
Raja Charles I (1625-1649) dari Inggris
Terjadi pertentangan antara kaum Parlemen dengan Raja yang menyulut Perang
Saudara dengan kronologis sebagai berikut:
•
Perang Parlemen (Oliver Cromwell) melawan Raja Charles I (1642-1649)
•
Cromwell menang dan Raja Charles I dihukum mati.
•
Monarki dibubarkan dan Inggris menjadi Republik
•
Cromwell menjadi kepala negara dengan gelar Lord Protectorat.
•
Cromwell meninggal,terjadi pemberontakan kaum royalis lalu kerajaan
dipulihkan,charles II naik tahta.
•
Kekuasaan parlemen semakin kuat dengan memaksa penandatanganan Bills Of Right
(1689),yaitu piagam pengakuan HAM dan pembatasan kekuasaan raja.
3.Praktek Absolutisme di Prancis
1.
Di mulai pada masa Cardinal Richeliu dari golongan gereja
(1642-1643) yang menjadi Perdana Menteri pada masa Louis XIII
(1610-1643).
2.
Dilanjutkan oleh Cardinal Mazarin (1643-1661)
Metode
perdagangan merkantilisme yang dipelopori oleh
Jean
Baptist Colbert menjadikan Prancis makmur sehingga mampu membangun kekuatan
militer yang kuat.
3.
Lalu pada masa Louis XIV dilakukan beberapa tindakan
yang mengarah pada pembentukan Negara yang absolute:
•
Mengalahkan kaum Huguenots (Protestan Prancis)
•
Membubarkan dan menghapus sistem Parlemen
Louis XIV berhasil menjadikan Prancis sebagai
monarki absolut yang paling berhasil di Eropa dengan ciri-ciri:
•
Memerintah tanpa Undang-Undang
•
Memerintah tanpa Dewan Legislatif
•
Memerintah tanpa kepastian hukum
•
Memerintah tanpa anggaran belanja
•
Memerintah tanpa di batasi hukum
Louis XIV menunjukkan bahwa seolah-olah
kekuasaan raja berasal dari Tuhan (Les droit divin) sehingga tidak dapat
diganggu gugat.Ia terkenal dengan semboyannya Le etate c’es moi (Negara adalah
saya).
4.Tokoh Penentang Absolutisme
Tindakan
raja,kaum bangsawan dan kaum gereja yang semena-mena membuat rakyat menderita
sehingga menimbulkan pemikir-pemikir yang mempunyai gagasan yang menentang
absolutisme.
1.
John Locke (1632-1704)
Seorang
filsuf Inggris yang menganjurkan adanya undang-undang (konstitusi) dalam suatu
kerajaan dan berpendapat bahwa manusia memiliki hak-hak sejak lahir seperti hak
kemerdekaan, hak memilih, hak untuk memiliki dan sebagainya.
Menganjurkan
dibentuknya sebuah konstitusi dengan menjadikan HAM sebagai prioritas,pemikiran
ini kemudian menjadi landasan konstitusi kemedekaan Amerika Serikat.
2. Montesquieu
(1689-1755)
Seorang
filsuf berkebangsaan Perancis dalam bukunya L’Esprit des Lois (1748) (The
Spirit of The Law) menyatakan bahwa suatu negara yang ideal adalah yang
kekuasaannya dibagi atas tiga kekuasaan yaitu:
•
Legislatif (pembuat Undang-Undang)
•
eksekutif (pelaksana Undang-Undang)
•
Yudikatif (mengadili setiap pelanggar undang-undang)
Ketiga hal diatas sering disebut
dengan Trias Politica
3.
Jean jacques Rousseau (1712-1778)
Seorang
filsuf Perancis dalam bukunya yang berjudul Du Contract Social (Perjanjian
Masyarakat), mengatakan bahwa manusia sejak lahir adalah sama dan merdeka. Oleh
karena itu ian menganjurkan sistem pemerintahan demokrasi atau kedaulatan
rakyat dengan semboyan ” dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”
Pemikir-pemikir
ini mempengaruhi pola pikir golongan-golongan yang tertindas oleh kaum borjuis
yang nantinya akan melahirkan Revolusi Perancis.
4.
Sebab-sebab terjadinya Revolusi
Banyak faktor yang menyebabkan Revolusi Perancisi. Salah satu di antaranya
adalah karena sikap orde lama yang terlalu kaku dalam menghadapi dunia yang
berubah. Penyebab lainnya adalah karena ambisi yang berkembang dan dipengaruhi
oleh Ide Pencerahan (Aufklarung) dari kaum terpelajar, kaum petani, para buruh,
dan individu dari semua kelas yang merasa disakiti. Sementara revolusi
berlangsung dan kekuasaan beralih dari monarki ke badan legislatif,
kepentingan-kepentingan yang berbenturan dari kelompok-kelompok yang semula
bersekutu ini kemudian menjadi sumber konflik dan pertumpahan darah.
1. Sebab Khusus
1.
Dalam Perang Kemedekaan Amerika Serikat (1780),Prancis yang merupakan musuh
bebuyutan dari Inggris mengirimkan pasukan untuk membantu Amerika di bawah
pimpinan Jenderal Marquis de Lafayette,sekembalinya dari
Amerika,tentara-tentara tersebut membawa pengaruh euphoria kebebasan di
Prancis.
2.
Pemborosan uang negara untuk mengadakan pesta-pesta mewah di Istana Versailles
oleh Permaisuri Marie Antoinette sehingga ia sering dijuluki Madame Deficit.
2 Sebab Umum
1.Utang
negara menumpuk sehingga untuk membayar utang tersebut,rakyat di bebani pajak
yang sangat tinggi. Kerugian karena kalah dalam “Perang Tujuh Tahun”
terhadap Inggris.
2.
Raja bertindak sewenang-wenang karena dapat melakukan penangkapan tanpa pengadilan
terhadap siapa saja yang dicurigai.
3.
Rakyat wajib membayar tunjangan kepada Kaum Gereja,Bangsawan dan Raja.
5. Dampak Revolusi Perancis
1. Dampak Revolusi Bagi Negara
Prancis
1. Dalam Bidang Politik:
•
Konstitusi menjadi kekuasaan tertinggi
•
Lahirnya konsep Negara Republik di Eropa
•
Berkembangnya paham demokrasi modern
•
Nasionalisme muncul
•
Aksi revolusioner untuk menggulingkan absolutisme raja
2. Dalam Bidang Ekonomi:
•
Petani dapat memiliki tanah
•
Sistem pajak feodal dihapuskan
•
Sistem monopoli dihapuskan
•
Lahirnya industri besar sosial
•
Penghapusan feodalisme secara bertahap
•
Susunan masyrakat baru
•
Pendidikan merata bagi setiap golongan
•
Lahirnya Code Napoleon sebagai cikal bakal hukum modern
2.dampak
revolusi perancis Bagi Dunia Internasional
2. Dalam Bidang Politik:
•
Tersebarnya paham Liberalisme
•
Meluasnya paham demokrasi
•
Meluasnya paham Nasionalisme
•
Berkembangnya gerakan Revolusioner
3. Dalam Bidang Ekonomi:
•
Industri timbul di Eropa
•
Perdagangan beralih dari daerah pantai menuju ke pedalaman
•
Inggris kehilangan pasar di Eropa karena Napoleon menjalankan stategi politik
Kontinental.
4. Dalam Bidang Sosial:
•
Penghapusan feodalisme
•
Pendidikan secara merata
•
Pengakuan terhadap HAM
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.Revolusi Perancis adalah masa dalam
sejarah Perancis antara tahun 1789 dan 1799 di mana golongan demokrat dan
pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan memaksa
Gereja Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal.
2. Keadaan Eropa sebelum Revolusi Pada
abad ke 17, Niccolo Macchiavelli dalam bukunya,Il Principe meletakkan
landasan-landasan monarki absolute yang kemudian mempengaruhi raja-raja di
Eropa untuk membentuk kekuasaan yang mutlak. Buku Il Principe itu sendiri
menjelaskan bahwa kekuasaan raja tak terbatas terhadap segala sesuatu yang
mencakup negara, harta dan rakyat yang ada di wilayahnya kekuasaannya. Berikut
keadaan kerajaan-kerajaan Eropa pada masa itu; Kaisar Frederick II (1740-1786)
dari Prusia, Tsar Peter Yang Agung (1689-1727) dari Rusia, Raja Charles I
(1625-1649) dari Inggris.
3. Praktek Absolutisme di Prancis; Di
mulai pada masa Cardinal Richeliu dari golongan gereja (1642-1643) yang menjadi
Perdana Menteri pada masa Louis XIII (1610-1643), Dilanjutkan oleh Cardinal
Mazarin (1643-1661), Metode perdagangan merkantilisme yang dipelopori oleh Jean
Baptist Colbert menjadikan Prancis makmur sehingga mampu membangun
kekuatan militer yang kuat, Lalu pada masa Louis XIV dilakukan beberapa
tindakan yang mengarah pada pembentukan Negara yang absolute.
4.Penentang Absolutisme Tindakan raja,kaum
bangsawan dan kaum gereja yang semena-mena membuat rakyat menderita sehingga
menimbulkan pemikir-pemikir yang mempunyai gagasan yang menentang absolutisme.
5. Sebab-sebab terjadinya Revolusi,
Sebab Khusus; Dalam Perang Kemedekaan Amerika Serikat (1780), Pemborosan uang
negara untuk mengadakan pesta-pesta mewah di Istana Versailles oleh Permaisuri
Marie Antoinette sehingga ia sering dijuluki Madame Deficit. Sebab Umum;
Utang negara menumpuk sehingga untuk membayar utang tersebut,rakyat di bebani
pajak yang sangat tinggi, Kerugian karena kalah dalam “Perang Tujuh Tahun” terhadap
Inggris, Raja bertindak sewenang-wenang karena dapat melakukan penangkapan
tanpa pengadilan terhadap siapa saja yang dicurigai, Rakyat wajib membayar
tunjangan kepada Kaum Gereja, Bangsawan dan Raja.
6.Dampak
revolusi perancis sangat lah besar terutama dalmapak dibidang bidang politik,
dalam bidang ekonomi dan yang terbesar dampak bagi dunia internasional.
DAFTAR
PUSTAKA
Badrika,I Wayan.Sejarah Nasional
Umum Jilid 2 SMU,Erlangga,Jakarta,2003
Gayo,Iwan.Buku Pintar Seri
Senior,Gramedia,Jakarta 2001
www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar